TnT#2 - 1000 Guru Medan (21-23 Agustus 2015)

Agustus 24, 2015

Assalamualaikum..
Halo sahabat inspirasi muda Indonesia!! Masih semangat ? Nah, Rizka punya cerita nih dan pengalaman baru yang luar biasa. Yuk, baca yaaa.. :)

Alhamdulillah, beberapa minggu lalu Rizka dinyatakan lolos seleksi TnT#2 (Traveling and Teaching) 1000 Guru Medan. Sudah pada tahu belum itu apa? Nah, sesuai dengan kepanjangannya yaitu Traveling and Teaching, pastinya berkaitan dengan pergerakan sosial. Iya, bener sekali! Tapi kali ini ada yang berbeda, teman-teman.. Bedanya adalah para relawan yang dinyatakan lolos seleksi berkas dan interview akan berangkat ke pelosok desa, menetap beberapa hari disana, mengajar anak-anak di desa tersebut, memberikan donasi, melakukan penyuluhan dan pengobatan gratis untuk pengabdian masyarakat dan PANTANG MENGELUH!

Tujuan TnT#2 - 1000 Guru Medan kali ini adalah Sekolah MIS Al-Ittihadiyah di Desa Karang Gading, Dusun 15, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Pernah nonton film Laskar Pelangi ? Sekolah yang kami kunjungi itu percis seperti sekolah Muhammadiyah yang ada di film Laskar Pelangi itu. Tak disangka ! Butuh waktu kurang lebih 4 jam dari kota Medan menuju tempat tujuan. Siapa sangka dibalik hiruk pikuk gedung tinggi di Kota Medan, ternyata (masih) ada tempat yang harus kita lihat, teman-teman.. Tempat dimana generasi bangsa yang hebat dan luar biasa terlahir dari sini. Siapa sangka dibalik enaknya tidur siang dan tidur malam kita, ternyata (masih) ada yang harus tidur beralaskan kain tipis. Siapa sangka dibalik segarnya air yang kita nikmati, ternyata (masih) ada yang susah mendapatkan air bersih. 










Dalam TnT ini, ada beberapa bagian yaitu tim pengajar, tim pengabdian masyarakat, tim penyuluhan dan pengobatan gratis. Alhamdulillah lagi, aku diberi kesempatan untuk menjadi Tim Pengajar dan bertugas mengajar di kelas 5 bersama rekan Dimas. Materi yang kami sampaikan adalah Kegiatan Sehari-hari. Awal masuk, anak-anak sulit untuk menyebarkan senyum. Aku dan bang Dimas berusaha untuk melakukan yang terbaik. Senyum! 
Kami kemudian menyelipkan permainan, nyanyian dan yel-yel untuk anak-anak supaya mereka tidak bosan. Perlahan tapi pasti, mereka sudah mulai berani untuk maju ke depan. Luar biasa!







Banyak cerita tersalur hangat dari para generasi bangsa di desa ini. Terdengar kata-kata mereka 'Aku ingin jadi pemain bola. Mau jadi guru bahasa Indonesia, guru Matematika. Mau jadi Koki dan sebagainya'. Di akhir kegiatan belajar mengajar, ada sesi Pohon Harapan. Apa itu ? Itu adalah sesi dimana anak-anak menulis nama dan cita-citanya di sebuah kertas origami berbentuk daun yang kemudian ditempelkan di Pohon Harapan tersebut. 




Setelah itu, seluruh relawan dan panitia mengajak adik-adik bermain sebuah permainan "Bersyukur". Kami membentuk sebuah lingkaran besar. Relawan dan anak-anak saling bergandengan tangan. Permainan dipimpin oleh kak Dortiala Manurung, pembina dari 1000 Guru Medan dan dibantu oleh bang Arif Wardiman, ketua panitia TnT 1000 Guru Medan. Permainannya adalah menendang bola. Tapi jangan salah, apa yang berbeda ? Ini dia ! Salah seorang anak bernama Umam, ditutup matanya dan mencoba mencari bola dengan mendengar panduan dari teman-teman yang ada di sekelilingnya. Seluruhnya menyoraki "Kiri kanan kiri kanan depan depan depan lagi, mundur mundur....", begitulah sorakan dari teman-temannya untuk membantu Umam menemukan bola yang akan ditendangnya. Di akhir permainan, kak Dorti menyampaikan "bagaimana rasanya berjalan dan melakukan suatu kegiatan dengan kehilangan salah satu dari indera kalian? enak atau enggak?". Anak-anak menjawab "Tidak enak Bu!". Lalu kak Dorti bertanya lagi "Kalau begitu, katakan pada Tuhan, "Ya Tuhan, terima kasih atas mataku, atas telingaku, atas kedua tanganku, atas kedua kakiku, atas mulutku, atas hidungku, atas semua yang kau beri". Anak-anak serempak mengikuti kata-kata yang disampaikan oleh kak Dorti tersebut.







Kemudian, setelah permainan usai. Anak-anak diarahkan untuk masuk ke ruangan kelas masing-masing. Dan mulailah sesi Heart to Heart, dimana relawan memilih 3-4 orang anak untuk diajak curhat dari hati ke hati secara mendalam. Tentang apa ? Tentang apa saja keluh kesah dan perasaan yang ada di hati anak-anak. Aku mendapatkan 4 orang anak dari kelas 4. Banyak hal yang kutanyakan pada mereka. Tersentuh hatiku.



Salah seorang anak bernama Tika, kelas 4 SD. Anak pertama yang menangis pada Rizka saat sesi Heart to Heart. Ketika Rizka bertanya "Kamu pengen jadi apa?". Tika menjawab "mau jadi juru masak, Bu. Biar makan enak setiap hari. Ibu saya sudah tidak ada dari saya kecil. Bapak saya kerja Mokat. Saya senang sekali Ibu dan Bapak Guru mau datang. Saya merasa tidak sendiri. Jangan pulang, Bu. Disini saja Ibu sama saya. Ibu mau kan tinggal sama saya ?". Disaat semua sudah keluar kelas, dia tarik tanganku, "Saya mau peluk Ibu. Boleh?". Dan aku pun merebahkan tanganku kemudian memeluknya erat. Di tengah pelukan itu, Tika yang luar biasa menangis di punggungku. Terdengarku dia menarik 'ingus' yang meleleh jatuh. Bajuku basah. Lalu dia katakan "Bu, terima kasih". Aku tak kuat menahan haru dan air mataku. Aku memeluk ia semakin erat. Tikaaa, kamu anak baik. Sangat baik sekali.. (dalam hatiku yang tak terucap). Kemudian, aku hapus air mataku di balik punggungnya sebelum melepas pelukannya. 

Kemudian, panitia memanggil untuk keluar kelas. Aku bergegas bersama Tika untuk keluar bersama. Di luar kelas, aku meminta teman untuk mengabadikan momenku bersamanya. Suatu saat nanti, alasanku ingin kembali adalah Tika, si anak yang luar biasa. Tika.... Ibu berdoa untuk kamu :') Sukses! "Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu!" (Andrea Hirata)


"Baik-baiklah sekolah. Bangun desa kalian dengan pendidikan. Jangan terbelenggu karena keterbatasan yang ada. Jadilah yang memang baik!". Ketika kalian harus menembus berbagai belenggu dengan berlari tiada henti untuk mengejar asa yang lama telah terpatri, kalian harus percaya mimpi itu akan kalian raih walau harus berlari tiada letih. Manusia punya hak untuk bermimpi, tetapi manusia juga punya kewajiban untuk mengejar mimpi-mimpinya itu. Tidak ada kesulitan yang tidak akan mengandung kemudahan dan tidak ada kemudahan yang semuanya indah. Karena tidak ada mimpi yang terlalu besar dan kandas sia-sia. PERCAYA!




Bersyukur tiada akhir telah diberi kesempatan untuk berbagi kisah suka dan duka bersama kalian, adik-adik hebat dan luar biasa. Bersyukur tiada akhir telah memberikan kami pelajaran sebagai manusia bahwa "SYUKUR ITU PENTING", bahwa "MIMPI DAN CITA-CITA PUNYA SIAPA SAJA", bahwa "KETERBATASAN TIDAK MENGHALANGI MIMPI", bahwa "MENJADI GURU ITU TIDAK MUDAH". Terima kasih banyak adik-adik. Semoga kedepannya, kita semua bisa lebih banyak merenung tentang 'APA YANG SEHARUSNYA KITA LIHAT DARI SEKARANG' dan 'APA YANG SEHARUSNYA KITA LAKUKAN SEJAK SEKARANG'. Hati berdoa semoga Allah SWT memanjangkan langkah, rezeki dan umur untuk hadir bersama kalian kembali. Dan harapan terbesar, agar semakin banyak dari kita yang IKUT dan BERGERAK untuk sama-sama bangun Indonesia!




Buka mata, turun tangan, ayo ikut dan bergerak. Dengan cara apapun yang menurut kita nyaman, itu tidak masalah. Kita semua pasti punya cara sendiri. Bukan harus menuntut kesempurnaan dulu utk bergerak. Sekecil apapun itu, perbanyak buka tangan dan kuatkan kaki untuk siap menopang kiri dan kanan kita.




Sampai jumpa lagi, anak-anak hebat dan luar biasa. Bergegaslah capai mimpi kalian.
Salam Indonesia. Salam inspirasi muda!

Baca Artikel Yang Kamu Suka

0 komentar